Kalau kita boleh memilih, atau menentukan sendiri keinginan-keinginan, mungkin nggak bakal ada yang namanya jelek, pendek, gendut, bodoh, miskin, dan segala keburukan yang terstigma pada seseorang. Tapi yang faktanya terjadi adalah "Sempurna hasil karya Pencipta" , tentunya yang dijadikan standar adalah dari Yang Maha Pencipta, dan bukan cuma sempurna fisik, akal, dan tahta semata, tapi hasil dari potongan-potongan yang menyempurnakan. Misal, ada orang yang cantik wajahnya, pintar pula, tapi bukan berarti ia menjadi yang dielu-elukan, ternyata otaknya otak maling mungkin. Atau misal ada yang penampilannya buruk rupa, tapi jenius bukan main, maka nanti yang dilihat orang ya jelas bukan cuma tampilan fisik, tapi kecerdasannya. Memang sifatnya manusia itu selalu melihat cover alih-alih menelaah isinya, menilai sesuatu dari tampilan luar, bukan dari kemampuan yang ia kuasai. Dan yang selalu luput dari perhatian adalah soal hati. Entah sudah berapa banyak kasus yang ...
I will tell you more than words