Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

Dilema Nakes 'newbie' di Era Pandemi Covid19

Assalamu'alaikum, Kawan. Gimana kabarnya? Sehat? Siang ini pikiranku agak penuh setelah ngobrol dan diskusi via WA dengan Budhe (kakak perempuan Ibu). Sebenarnya, pikiran ini sudah lama bersarang semenjak aku mengobrol sama teman SMA yang beberapa juga jadi Nakes (Tenaga Kesehatan) sekarang, juga adik tingkat (yang tahun lalu baru lulus) di kampus. Mmm, sebentar. Enaknya mulai dari mana ya hehehe. Jadi gini, kami semua sebagai Nakes baru, atau yang kusebut sebagai Nakes 'newbie', adalah lulusan tahun 2019-2020-2021. Disini aku mencoba berkaca ke tenaga fisioterapi (soalnya aku fisio, hehe). Setelah lulus kuliah pasti kita excited banget dong sama nyari gawe /kerja. Apalagi yang masih freshgraduate dan masih lumayan banyak dicari oleh instansi tertentu. Belum lagi  skill dan ilmu yang udah nggak bisa ditampung sendiri dan ingin segera ditumpahkan ke masyarakat yang butuh kemampuan kita. Ya, pengalaman dan terjun langsung ke khalayak umumlah juru kuncinya. Tapi,...

Dalamnya Lautan, Siapa yang Tahu? #bijakbestari

Manusia itu kompleks banget untuk soal rasa. Sedih, senang, takut, cemas, marah, khawatir, galau. Ada lagi yang baru, Baper namanya atau kepanjangan dari Bawa Perasaan, hehehe. Macem-macem aja deh. Tapi yang jadi pertanyaan adalah, kenapa emosi itu sering dikait-kaitkan dengan marah? yang lainnya, bukan emosi kah? Kalau dulu semasa TK saat ikut tes kecerdasan, ada yang namanya IQ sama EI, IQ (Intelligence Quotient) itu buat kecerdasan matematis, dan EI (Emotional Intelligence) itu buat kecerdasan emosional. Seingatku EI itu sendiri dibagi lima kemampuan : kemampuan diri, kontrol diri, kemampuan sosial, empati, dan motivasi. Dan dari kelima ini, rasa marah termasuk hal yang semestinya mampu di kontrol oleh diri sendiri, dan hanya satu dari banyaknya perasaan-perasaan lain. Sayangnya, kebanyakan manusia nggak gitu. Yang pada akhirnya malah salah kiat dan berusaha untuk menghilangkan akal sehat, melayangkan banyak korban, lalu berujung melayangkan diri sendiri sebab nggak tahan lagi buat ...