Langsung ke konten utama

Dalamnya Lautan, Siapa yang Tahu? #bijakbestari



Manusia itu kompleks banget untuk soal rasa. Sedih, senang, takut, cemas, marah, khawatir, galau. Ada lagi yang baru, Baper namanya atau kepanjangan dari Bawa Perasaan, hehehe. Macem-macem aja deh. Tapi yang jadi pertanyaan adalah, kenapa emosi itu sering dikait-kaitkan dengan marah? yang lainnya, bukan emosi kah?

Kalau dulu semasa TK saat ikut tes kecerdasan, ada yang namanya IQ sama EI, IQ (Intelligence Quotient) itu buat kecerdasan matematis, dan EI (Emotional Intelligence) itu buat kecerdasan emosional. Seingatku EI itu sendiri dibagi lima kemampuan : kemampuan diri, kontrol diri, kemampuan sosial, empati, dan motivasi. Dan dari kelima ini, rasa marah termasuk hal yang semestinya mampu di kontrol oleh diri sendiri, dan hanya satu dari banyaknya perasaan-perasaan lain.

Sayangnya, kebanyakan manusia nggak gitu. Yang pada akhirnya malah salah kiat dan berusaha untuk menghilangkan akal sehat, melayangkan banyak korban, lalu berujung melayangkan diri sendiri sebab nggak tahan lagi buat hidup.

Sebenernya, faktor yang paling nge-ganggu manusia cuma satu, sih. Setan atau iblis, tuh emang dari dulu paling seneng kalo manusia sedang menghanyutkan terlalu dalam perasaannya, apalagi kalo lagi marah. Seakan-akan cuma itu satu-satunya jalan untuk melampiaskan satu hasrat dari dirinya. Bagus, sih, karena salah satu emosionalnya aktif bekerja dengan sangat baik. Saat kesal tentu yang paling tepat adalah mengutarakan rasa marah. Namun, setan menghembuskan banyak-banyak perasaan buruk lainnya, mengakibatkan seseorang baru tersadar setelah beragam kejadian buruk telah selesai mengerumuni tubuh bahkan mencoreng namanya, "Apa yang baru aja gue lakukan?!"

Bisikkan maut adalah main ingredient untuk melancarkan rencana2 jahat a la setan. Sebuah skill terbaik setan untuk menggoda manusia. Tahu sendiri, kan, biasanya disaat kita lagi kecewa berat sama temen yang udah kita pegang banget janjinya, yang ternyata dia dengan gampangnya berkhianat, membocorkan satu rahasia yang mungkin itu aib bagi kita. Kita akan kecewa, marah, dan mulailah bisikkan hati, yang seringkali kita menganggapnya, membawa kita kepada dendam kesumat hingga tujuh turunan. Padahal, setanlah yang membesar-besarkan perkara, dan membuat kita, sebagai muslim jadi diem-dieman sama saudara muslim kita sendiri. Astaghfirullah.

Nggak cuma marah, sih, perasaan lainnya juga begitu jika itu berlebihan. Ambil contoh dari sedih, kita mungkin pada awalnya merasa sedih, oke, sangat benar kalau kita sedang kehilangan seseorang yang kita cintai kita merasa sedih, itu wajar. Namun, kalau kita nggak terlalu meratapi kesedihan itu, dan kita segera memohon ampunan ke Dzat Yang Maha Pengampun, lalu mendoakan kebaikan untuk orang yang kita cintai, semuanya bakal jadi pahala yang menambahkan kedudukan kita di akhirat nanti. Simpel, bukan?

Intinya, belajar mengontrol diri dalam merasakan emosional ternyata penting juga. Dan sayangnya itu baru aku sadari baru-baru ini, sejujurnya. Bahwa berangkat dari sana, membuat kita menjadi lebih sabar menghadapi masalah, membuat kita berpikir lagi dan lagi dalam mengambil keputusan dan tindakan, ibarat main catur, kita jadi sangaaatt berhati-hati dan teliti kalau pion yang kita mainkan melangkah kesini, apa yang bakal terjadi? Apa akibatnya? Apakah justru itu akan membuat kita terpojok dan kalah, atau justru menaklukkan raja dan menang? 

Cuma Tuhan yang tahu akibatnya, dan kita sendiri yang berperan untuk melakukan proses sebab-akibat tsb. Maka, ikuti aja maunya Tuhan, ambillah langkah-langkah dengan ujung jalan kebaikan, dan semoga,

Itu menyelamatkanmu, terutama saat nanti, saat hari perhitungan itu tiba.

-Sal


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tutur Tinular by #YukNgajiId

Assalamu'alaykum, temen-temen semuaaa. Alhamdulillah, hari ini aku lagi sueneenggg puoll karena akhirnya, setelah sekian purnama pengen ikutan acara-acaranya YukNgaji, kemaren-kemaren juga baru bisa nonton youtube nya aja, untuk pertama kalinya bisa ikutan langsung di tempat. Yeayy. Acaranya di adakan di tempat yang klasik banget, De Tjolomadoe, Solo, Jawa Tengah. Jadi aku sebetulnya cukup effort juga karena dari pagi-pagi udah beberes rumah dan prepare biar bisa gass nguengg naik mobil dari Jogja ke Solo. Kenapa ga naik kereta?? Tadinya punya rencana mau KRL-an sendiri kesana tapii karena sedulur podo melu   pak mlaku-mlaku   nang Solo buat  healing ya nggak jadi. Hehehe. Tema acara kali ini adalah tentang #SudutPandang, nah karena tim YN lagi ke kota Solo, maka dirancanglah tajuknya berjudul bahasa Jawa "Tutur Tinular" yang artinya semacam petuah atau nasihat yang bisa ditularkan ke orang banyak . Dan tema hari ini diturunkan ke subtema yang ...

A Pieces Of Life #bijakbestari

Baru semalem, aku menyimak salah satu bahasan menarik dari youtube nya Ustadz Felix Siauw. Yaitu tentang Blok-Blok Kehidupan.  Kebanyakan dari kita akan selalu mengira bahwa di dalam kehidupan manusia nggak akan pernah bisa lepas dari yang namanya masalah. Yess, aku pun setuju. Di sekolah, kantor, mau itu bocil lagi berantem, atasan marahin bawahan, junior di tegur senior, prahara rumah tangga, ditagih debt collector, sampe perkara baju samaan pun bisa jadi masalah. Nah masalahnya *lho, sumber masalah itu dari mana sih? Apa sih sebenernya masalah nya manusia itu? Sebelum masuk ke ngomongin masalah dan kehidupan, uniknya ustadz bahas analoginya dalam bentuk permainan Lego. Coba bayangin kamu tiba-tiba dikasih Lego dengan ribuan pieces , kecil-kecil, bentuknya banyak, dihamburin gitu aja depan kamu, trus kamu disuruh buat satu kreasi misal buat kapal atau gedung tanpa dikasih buku petunjuknya. Kira-kira apakah akan bisa selesai ribuan pieces itu jadi satu mahakarya?? Pas...

Belajar Berqurban, Belajar Pengorbanan

Assalamu'alaykumđź‘‹ Kawan, gimana kabarnya hati ini? Eh, hari ini maksudnya, hehe, sehat-sehat yaa. Semoga dengan mendekatinya hari raya Idul Adha, Allah mampukan kita untuk belajar berqurban di tahun ini. Yang lagi nabung? Bagus banget, InsyaAllah niatnya sudah tercatat sampai pada tahun berikutnya. Semangatt. Nah, ngomong-ngomong tentang Qurban, kali ini aku dapet insight menarik dari salah satu Ustadz yang expert banget membahas Idul Adha dan Idul Qurban. Sebenernya apa sih Idul Adha itu? Qurban itu apa dan bagaimana sih? Yuk kita bahas bareng-bareng. Idul Adha itu adalah hari raya qurban. Kata "Adha" sendiri memang artinya adalah qurban. Yang menarik, di dalam surat Al-Kautsar itu disebutkan kata "Nahr" dari ayat ke 3 " Fasholli li rabbika wanhar ", artinya juga qurban. Nah ada juga yang menyebutkan bahwa Idul Adha juga bisa disebut dengan "Id An Nahr" atau hari qurban/penyembelihan. Tapi, di dalam bahasa arab ternyata antara kata "...