~●~
Let me tell my story.. jadi hari ini aku pergi ke suatu tempat buat beli alat kesehatan untuk praktikkum semester 2 . Bareng temen plus google map yg terus bekerja gara-gara kita berdua nggak ada yang tau tempatnya daerah mana *sekali lagi aku berterimakasih kepada google atas partisipasi plus bantuannya,dan rute krl yang menjadi pedoman perjalanan kami hari ini..thankfull of this day my god..
Next, dengan langkah pasti untuk tujuan yang belum pasti kita go. Naik angkutan umum jurusan pd.labu-lenteng agung dan sekali lagi, menunggu itu nggak enak tentunya aku terpaksa menunggu angkutan ini sampai penuh baru berangkat. Setelah angkutan ini lumayan penuh karena bukan jam istirahat atau pulang kerja akhirnya berangkat juga. Di tengah perjalanan angkutan ini berhenti untuk menurunkan penumpang. Masih ditengah kesibukan kami bolak-balik liat google map-rute krl, dua penumpang pun naik dengan sangat hati-hati. Memakai kacamata hitam berusia kira-kira 50an. Dibelakang mereka seorang bapak membantu mereka menaiki angkutan tersebut. Pandanganku beralih ke mereka. Seorang bapak tua dan seorang ibu berjilbab merah muda. Mungkin menurut kalian aku bercerita tentang orang biasa. Ya hanya seorang bapak tua dan ibu berjilbab merah muda dengan membawa tas jinjing. Namun yang membuatku tersentak... mereka berdua ternyata tuna netra atau buta. Itulah yang menyebabkan mereka memakai kacamata hitam. Mereka saling tak bisa melihat, tapi tangan mereka berdua tetap saling genggam. Aku pandangi mereka satu per satu. Mikir gimana caranya mereka ngambil uang buat bayar angkutan, gimana mereka tahu kearah mana mereka akan pergi untuk satu tujuan. Boro-boro liat google map, liat yang ada didepannya aja nggak tau itu apa. Ya Allah..
Baru disitu, dari liat kejadian itu bener-bener rasa syukur tak terkira kuucapkan berkali-kali. Mereka tanpa bisa melihat normal, buta matanya tapi tidak dengan hatinya, mereka percaya pada diri mereka supaya orang lain tidak perlu mengasihaninya. Sang supir yang baik pun iba dan membantu mereka untuk sampai ke arah yang ingin mereka tuju. Saat mereka sampai tujuan, sepasang kekasih ini pun turun dengan tetap saling berpegangan tangan. Hati-hati mereka melangkah dan menyerahkan tiga lembar uang dua ribuan ke pak supir. Aku tetap memperhatikan mereka sampai mereka turun dari angkutan yang ku tumpangi. Merenung. Mata ini lama-lama panas. Tak kuat air mataku akhirnya tumpah juga. Bersyukurlah atas apapun yang kamu lihat hari ini.. memang jika takdirmu sudah berkata a, dengan cara apapun kamu mengubahnya tetap tak akan berubah kecuali satu, doa yang terjawab.
Komentar
Posting Komentar