Langsung ke konten utama

Ujian, Nikmat, atau Keduanya? #bijakbestari


Pernah nggak kamu merasa bahwa segala sesuatu yang jatuh menimpamu adalah mimpi terburuk yang hadir di siang bolong? Mengacaukan segala rencana? Mengobrak-abrik segala macam ekspektasi yang telah rapi tergambar? Tapi rupanya, ada sedikit celah kosong yang kamu lupa untuk isi, atau, memang sengaja kamu lupakan?

Pernah juga nggak kamu merasa sedang diatas angin? Langkahmu ringan seringan kapas? Cita dan ambisimu segalanya terpenuhi, hingga memenuhi ruang hampa yang ada di hatimu, padahal sesungguhnya itu bukan lagi milikmu?

Aku yakin, kamu pernah merasakannya. Nggak usah ditutup-tutupin, deh. Karena, aku pun juga begitu, Kawan.

Gambaran yang pertama bisa di kategorikan dengan nama UJIAN. Bentuknya beragam, rasanya pun nano-nano. Terus, kalau sudah dihadapkan dengan yang namanya UJIAN ini, otomatis kita menghindar, menjauh, nggak mau deket-deket. Karena kalau sudah kena pasti bakal panik, sedih, takut, nggak terima, dan merasa bersalah.

Dan yang kedua adalah NIKMAT. Yang namanya nikmat ya yang enak-enak ajalah pokoknya, seneng-seneng, hura-hura, gaada beban, dan semua manusia pasti pengen banget dapet nikmat, kalo bisa sih dapet terus sampe tua. Ya nggak?

Ujian sama nikmat kelihatannya beda banget kan? Ibarat langit dan bumi, putih dan hitam, saling nggak make sense, nggak bakal nyatu. Pokoknya ujian itu nggak enak, nikmat itu enak. Titik. Ga pake tapi, wkwkwk.

Coba, deh, pikir-pikir lagi. Misal ya, kamu lagi kena musibah, ada yang mencuri hp kamu di jalan, pasti kamu langsung mikir Allah ngasih ujian berat banget ke kamu, padahal tu hp isinya macem-macem, banyak kontak orang penting, grup-grup temen hangout, belum bikin konten tikt*k sama si doi, belum nyortir video belanja semua isi supermarket buat masuk editing, lah lah, bentar dulu,

Bentar dulu.

Kayaknya, dicurinya hp kamu adalah nikmat terbaik yang pernah kamu dapetin deh. Bukan, itu bukan ujian. Justru jadi ujian buat kamu kalo hp kesayanganmu itu masih ada. Kegiatan nggak berfaedah yang kamu lakukan, yang biangnya dosa, dan banjir like dari setan, itu ujian paling berat buat kamu, tau.

Bersyukurlah sama Allah lewat perantara tangan si pencuri, hp kesayanganmu lenyap seketika. Kamu bisa jadi re-thinking why untuk dirimu sendiri. Bisa jadi juga itu membuatmu untuk alih haluan kesalahan dari kegiatanmu yang aneh-aneh, yang nggak sesuai dengan kegiatannya seorang muslim.

Trus coba pikir lagi, wiih kamu habis kejatuhan rejeki nomplok, nikmatnya dapet milyaran rupiah setelah kerja keras ikut kompetisi model berpakaian dengan bahan kain yang super duper minim. Jadi model bintang lima, fotomu terpampang di majalah-majalah model fashion show terkenal, bahkan sampe ke barat sana, keren lhoo, kereen sih, tapi kok,

Kayaknya itu ujian paling berat buat kamu deh. Hei, itu bukan sebuah kenikmatan, melainkan sebuah kebobrokan dirimu sebagai muslimah. Jangan mau, kawan, jadi budak barat sana. Mempertontonkan dirimu yang seharusnya tertutup rapat dengan balutan banyak kain, bukan dengan kurang kain. Hei, gimana kalo Allah murka karena kamu hampir telanjang di tempat umum, membuat fitnah, menambah dosa. Cepet, pake lagi pakaian yang seharusnya buatmu.

Alangkah lebih baik kalo kamu nggak jadi apa-apa dan dapat rezeki yang udah Allah halalkan buatmu, dan cukup jadi muslimah yang taat pada perintah dan larangan-Nya. Sekalipun kamu benar-benar kesulitan finansial, itulah nikmat yang sesungguhnya buatmu, kawan.

Jadi, gimana? Ujian dan nikmat kayaknya nggak melulu berlawanan, bukan?

Dibalik setiap ujian buat kita, pasti ada kenikmatan kecil yang sering luput dari pandangan, begitu juga sebaliknya, dibalik setiap nikmat buat kita, pasti ada ujian kecil yang juga sering luput dari pandangan. Dan seringnya, justru yang kecil-kecil itu datangnya dari Allah, buat hambanya yang bener-bener paham a right way or wrong way dari sumber yang jelas, yaitu Al-Qur'an dan Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Berprasangka baiklah kepada Allah, bahwa sekalipun ujian, hanyalah tentang seberapa besar derajatmu diangkat oleh Allah, dan tentang seberapa besar dosa milikmu diampuni oleh Allah 'azza wa jalla.

Begitu juga sebaliknya dengan segala kenikmatan yang kamu peroleh, hanyalah tentang seberapa besar derajatmu di sisi Allah justru terjun payung, dan dosa milikmu ikut melimpah bersama hak-hak Allah yang kamu sepelekan. Na'udzubillah min dzalik.

So, gampangnya gini, Kawanku,

Kalo dapet ujian, SABAR AJA. Kalo dapet nikmat, BERSYUKUR AJA. Ga lebih, ga kurang.

Simpel.

-Sal



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tutur Tinular by #YukNgajiId

Assalamu'alaykum, temen-temen semuaaa. Alhamdulillah, hari ini aku lagi sueneenggg puoll karena akhirnya, setelah sekian purnama pengen ikutan acara-acaranya YukNgaji, kemaren-kemaren juga baru bisa nonton youtube nya aja, untuk pertama kalinya bisa ikutan langsung di tempat. Yeayy. Acaranya di adakan di tempat yang klasik banget, De Tjolomadoe, Solo, Jawa Tengah. Jadi aku sebetulnya cukup effort juga karena dari pagi-pagi udah beberes rumah dan prepare biar bisa gass nguengg naik mobil dari Jogja ke Solo. Kenapa ga naik kereta?? Tadinya punya rencana mau KRL-an sendiri kesana tapii karena sedulur podo melu   pak mlaku-mlaku   nang Solo buat  healing ya nggak jadi. Hehehe. Tema acara kali ini adalah tentang #SudutPandang, nah karena tim YN lagi ke kota Solo, maka dirancanglah tajuknya berjudul bahasa Jawa "Tutur Tinular" yang artinya semacam petuah atau nasihat yang bisa ditularkan ke orang banyak . Dan tema hari ini diturunkan ke subtema yang ...

A Pieces Of Life #bijakbestari

Baru semalem, aku menyimak salah satu bahasan menarik dari youtube nya Ustadz Felix Siauw. Yaitu tentang Blok-Blok Kehidupan.  Kebanyakan dari kita akan selalu mengira bahwa di dalam kehidupan manusia nggak akan pernah bisa lepas dari yang namanya masalah. Yess, aku pun setuju. Di sekolah, kantor, mau itu bocil lagi berantem, atasan marahin bawahan, junior di tegur senior, prahara rumah tangga, ditagih debt collector, sampe perkara baju samaan pun bisa jadi masalah. Nah masalahnya *lho, sumber masalah itu dari mana sih? Apa sih sebenernya masalah nya manusia itu? Sebelum masuk ke ngomongin masalah dan kehidupan, uniknya ustadz bahas analoginya dalam bentuk permainan Lego. Coba bayangin kamu tiba-tiba dikasih Lego dengan ribuan pieces , kecil-kecil, bentuknya banyak, dihamburin gitu aja depan kamu, trus kamu disuruh buat satu kreasi misal buat kapal atau gedung tanpa dikasih buku petunjuknya. Kira-kira apakah akan bisa selesai ribuan pieces itu jadi satu mahakarya?? Pas...

Belajar Berqurban, Belajar Pengorbanan

Assalamu'alaykumđź‘‹ Kawan, gimana kabarnya hati ini? Eh, hari ini maksudnya, hehe, sehat-sehat yaa. Semoga dengan mendekatinya hari raya Idul Adha, Allah mampukan kita untuk belajar berqurban di tahun ini. Yang lagi nabung? Bagus banget, InsyaAllah niatnya sudah tercatat sampai pada tahun berikutnya. Semangatt. Nah, ngomong-ngomong tentang Qurban, kali ini aku dapet insight menarik dari salah satu Ustadz yang expert banget membahas Idul Adha dan Idul Qurban. Sebenernya apa sih Idul Adha itu? Qurban itu apa dan bagaimana sih? Yuk kita bahas bareng-bareng. Idul Adha itu adalah hari raya qurban. Kata "Adha" sendiri memang artinya adalah qurban. Yang menarik, di dalam surat Al-Kautsar itu disebutkan kata "Nahr" dari ayat ke 3 " Fasholli li rabbika wanhar ", artinya juga qurban. Nah ada juga yang menyebutkan bahwa Idul Adha juga bisa disebut dengan "Id An Nahr" atau hari qurban/penyembelihan. Tapi, di dalam bahasa arab ternyata antara kata "...