Langsung ke konten utama

He is Like Us, But Special❤ #edisimaulid

Bismillah. 
Wah wah wah, blog ku berdebu sekali, uhuk uhuk... sebentar, aku bersih2 dulu ya ges yaa.

Srekk...srekk...whusshh...Siap, dah bersih.

Assalamu'alaikum manteman👋
Lamo nian tak jumpoo
Terakhir posting tulisan kayaknya pas hari terakhir bulan Ramadhan ya, hwehehehe.

Gapapa, kita mulai lagi dari angka 0 ya kak.

Hari ini, aku pengen pengen pengen buangett nulis tentang Dia Lelaki Ilham Dari Surga. Whooa, sapa tu, sapa tu???

Laki-laki ini manly banget, akhlak nya waahh jangan main-main, kepribadiannya waahh MaasyaAllah, gentleman, berwibawa, yang paling utama, laki-laki ini patut banget kita cintai dan sayangi.

Yap, siapa lagi kalo bukan Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. 

Ya Allah, baru mulai aja aku udah mau nangis :"))
Oke, tahan ya Sal.

Gini mentemen, aku tuh akhir-akhir ini risau bangett, ceileh risau, galau, khawatir sama generasi di masa depan. Serius. Kalo kalian nonton tv sekarang, coba deh yang paling banyak di channel berita terkini apa??
Baru tadi pagi lihat siswi SD kelas 6 jatuh dari lantai 4 gedung sekolah, meninggal dunia. Konon kabarnya, dia korban perundungan di sekolah.
Apalagi, ada berita2 pembunuhan, bu*dir gara-gara pinjol, selingkuh, rebutan kekuasaan, korupsi nggak bosen-bosen, main sikat, hatespeech, apalagi, aahh banyak banget kan yaa. Rasanya males banget nonton tv sekarang-sekarang tuuh. Padahal tau nggak, sekarang lagi ada ASIAN GAMES DI HUANGZHAO tauu, nggak pada tau kann, beritanya ketutupan sama yang tadi-tadi :((

Apalagi anak zaman sekarang tuh kerjaannya scrolling medsos hampir tiap jam. Nggak betah kalo cuma diem lihat-lihat pemandangan, disuruh nyiram taneman gitu biar lihat ijo-ijo, pada nggak mau. Senengnya di kamar scrolling ig, tiktok, dll. Udah habis. Pindah ke youtube, scrolling stories. Udah habis, pindah lagi ke ig, tiktok. Gitu aja terus sampe tiba-tiba kiamat.

Gimana ya? Aku jadi pusing sendiri. Pengen negor, dikira si paling. Mau diem aja, kepala akunya yang berisik. Yaudah, aku baca-baca buku ini. Mau lihat dulu Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam orangnya kayak gimana sih, kok bisa sampe sekarang namanya disebut dengan tulus sama ummatnya.

Jann, iri tenan aku.
Meeting sama beliau aja sampe dibukukan :))

Isi buku ini kurang lebih ceritain silsilah keturunan Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, akhlak, kepribadian (bukan MBTI ya ini pliss), arti nama Muhammad itu sendiri apa. Ada yang tau nggak artinya apa? Muhammad itu dari kata 'Hamdan' atau 'Hamid', artinya Terpuji. Jadi kata 'Muhammad' itu artinya 'orang yang terpuji'. Ehmm, nggak salah memang kakeknya, Abdul Muthalib kasih nama Muhammad, jadinya sampe sekarang beliau selalu dan akan selamanya di puji lahir batinnya :))

Nah ini ada yang unik, walaupun sejak zaman Nabi-Nabi sebelum Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam lahir sudah di woro-woro nanti bakal ada nabi terakhir yang bernama Muhammad bin Abdullah, dan jarak antara Nabi Isa 'alaihissalam sampai ke Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam itu bisa ratusan tahun. Faktanya, hanya ada kurang lebih 5 nama Muhammad yang muncul diantara terminal waktu tersebut. Dan kelima-lima nya tidak sampai dikatakan bahwa ini Nabi terakhir berikutnya. Kenapa? Karena memang Allah sudah tentukan nanti nama nabi tersebut adalah Muhammad bin Abdullah, dan betul, nama kelima Muhammad tadi bin nya bukan Abdullah, tapi yang lain. Barulah tibanya Nabi lahir dengan risalah kakeknya yang menamainya Muhammad bin Abdullah, sebab nama ayahnya Abdullah. MaasyaAllah :"))

Belum lagi nama Muhammad itu sendiri yang masih asing di kalangan orang arab, karena katanya belum pernah ada nama Muhammad di golongan orang-orang keturunan arab, yang biasanya mereka menamai anak dengan nama khas nya orang arab kayak Thalhah, Zubair, Abdul Uzza, Abdul Manaf, Abdul Latta yang beberapa pakai nama berhala sesembahan mereka. Dan ternyata, nama Muhammad memang sudah Allah yang titipkan ke dalam mimpi kakek Abdul Muthallib, bahwa anaknya Abdullah yang baru lahir nanti tolong kasih nama Muhammad, pas bangun, kakek Abdul Muthalib itu kayak dapet ilham langsung dari Allah nggak sih, langsung menamai cucunya Muhammad tanpa ba bi bu :)).

Gimana, mulai mau nangis?

Ada yang lebih membawang lagi mentemen. Kalo bisa kita lihat selama ini Rasulullah itu orangnya istimewa sekali, gagah berani, menjunjung tinggi kebenaran, melawan dzalimnya orang-orang kafir Quraisy, sangat terlihat bijaksana banget ya. Tapi coba kita pahami kisah waktu beliau ditimpa ujian, istrinya Khadijah radhiyallahu 'anha, dan pamannya Abu Thalib, yang selama ini jadi tameng Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melawan kafir Quraisy, tiba-tiba telah dahulu dipanggil kembali ke pangkuan Allah subhanahu wata'ala. Mereka berdua yang selama ini jadi pengisi hatinya, jadi support system hari-harinya Nabi, menyemangati rasa insecure nya Nabi, bahkan seluruh hartanya Khadijah udah habis tak tersisa, demi islam, demi dakwahnya Nabi. Bahkan walaupun paman Abu Thalib bukan muslim, tapi setia banget bela apapun yang dilakukan Nabi untuk berdakwah, sampai sang paman meninggal dunia. 

Maka yang paling dirasakan Nabi kala itu, nggak lain nggak bukan adalah rasa Sedih. Sampe para sahabat menjuluki tahun itu dengan 'Amul Huzn' atau Tahun Kesedihan. Hampir-hampir Nabi setiap hari murung, kayak nggak tau mau berusaha senyum yang bagaimana lagi, sedihnya nggak bisa tertutupi. Sedih sekali kehilangan dua orang yang paling dicintainya. Tapi disitulah Allah hibur Nabi, membesar-besarkan hatinya, melukis lagi senyumnya yang menawan, dengan berita kemenangan islam, dengan sebuah perjalanan yang nggak biasa, yang cuma dalam semalam Nabi bisa bertemu Rabbnya, untuk mengemban kembali amanah dakwah yang lebih menyemangatinya.

Lihatlah, kawan. Nabi pun juga manusia yang sama kayak kita, pernah sedih yang berlarut, pernah merasa hampa ditinggal orang yang dikasihi, pernah merasa terpuruk dengan ujian yang rasanya nggak selesai2. Sama kan kayak kita, dan itu normal, teman. Apa sih dampak selanjutnya, maka kita jadi sadar bahwa manusia itu nggak bisa apa-apa, kecuali bergantung sama Rabbnya, yang bisa menghibur dalam waktu sekian detik, yang bisa membuat kita senyum lagi dengan mengirimkan orang baik di sekeliling kita, cuma Allah subhanahu wa ta'ala aja yang bisa. Sehebat Nabi pun nggak akan sanggup membolak balikkan perasaan manusia secepat itu.

Maka barangkali kawan, ujian-ujian dan berita-berita tadi yang sangat mencabik-cabik jiwa, bisa jadi karena kita sudah terlalu jauh sama Allah. Rasa sedihnya nggak di obati sama Allah karena kita nggak pernah berharap terobati, Nggak berserah diri, nggak mau ngaku sama Allah, nggak pernah libatin Allah di setiap lini kehidupan kita, nggak pernah minta ampun sama Allah karena sudah bukan seperti manusia lagi hatinya. Manusia itu nggak pernah mampu melakukan pembersihan hati sendirian, yang pada akhirnya cuma kosong jiwanya. 

Contohlah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam karena masalah perasaan ini bukan lagi ranah kuasanya, Nabi pun nggak mampu mentemen, apalagi kita. Bahkan, bahkan buat ummatnya aja Nabi cuma bisa merasa sedih kalau semua yang udah dicontohkannya ditinggalkan begitu aja sama kita. Nggak bisa memaksa ummatnya semua harus ikut petunjuk dari nabi, karena bukan itu tugasnya. Dan sekali lagi, Nabi hanya memohon pertolongan dari Allah saja, agar membukakan hati-hati ummatnya untuk mengikuti jalan yang benar.

Wuahh, akhirnya banjir juga ini air mata :"")

Ayo teman, minimal sekali, kitalah yang meringankan beban Rasulullah nanti saat di yaumil hisab. Kitalah sebagai muslim yang jadi penerus akhlaknya Nabi, berilah contoh akhlak yang baik, adab yang baik. Sehingga nanti kalau ada teman kita yang tertarik dengan islam dan ingin sekali berjumpa dengan Nabi, walaupun Nabi sudah wafat 1400 tahun yang lalu, minimal sekali kitalah sebagai ummatnya menjadi representasi Nabi, dengan sikap dan akhlak yang baik lagi mulia, seperti yang sudah islam lewat Nabi ajarkan. Nanti teman kita akan semangat berkata, "Benar, kalau aku mau lihat seperti apa Rasulullah, aku lihat saja ummatnya yang juga baik perangainya," Okee :)

Allahumma shalli 'alaa Muhammad, wa 'alaa aali Muhammad 🤲

-12 Rabiul Awal 1445 Hijriyah-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tutur Tinular by #YukNgajiId

Assalamu'alaykum, temen-temen semuaaa. Alhamdulillah, hari ini aku lagi sueneenggg puoll karena akhirnya, setelah sekian purnama pengen ikutan acara-acaranya YukNgaji, kemaren-kemaren juga baru bisa nonton youtube nya aja, untuk pertama kalinya bisa ikutan langsung di tempat. Yeayy. Acaranya di adakan di tempat yang klasik banget, De Tjolomadoe, Solo, Jawa Tengah. Jadi aku sebetulnya cukup effort juga karena dari pagi-pagi udah beberes rumah dan prepare biar bisa gass nguengg naik mobil dari Jogja ke Solo. Kenapa ga naik kereta?? Tadinya punya rencana mau KRL-an sendiri kesana tapii karena sedulur podo melu   pak mlaku-mlaku   nang Solo buat  healing ya nggak jadi. Hehehe. Tema acara kali ini adalah tentang #SudutPandang, nah karena tim YN lagi ke kota Solo, maka dirancanglah tajuknya berjudul bahasa Jawa "Tutur Tinular" yang artinya semacam petuah atau nasihat yang bisa ditularkan ke orang banyak . Dan tema hari ini diturunkan ke subtema yang ...

A Pieces Of Life #bijakbestari

Baru semalem, aku menyimak salah satu bahasan menarik dari youtube nya Ustadz Felix Siauw. Yaitu tentang Blok-Blok Kehidupan.  Kebanyakan dari kita akan selalu mengira bahwa di dalam kehidupan manusia nggak akan pernah bisa lepas dari yang namanya masalah. Yess, aku pun setuju. Di sekolah, kantor, mau itu bocil lagi berantem, atasan marahin bawahan, junior di tegur senior, prahara rumah tangga, ditagih debt collector, sampe perkara baju samaan pun bisa jadi masalah. Nah masalahnya *lho, sumber masalah itu dari mana sih? Apa sih sebenernya masalah nya manusia itu? Sebelum masuk ke ngomongin masalah dan kehidupan, uniknya ustadz bahas analoginya dalam bentuk permainan Lego. Coba bayangin kamu tiba-tiba dikasih Lego dengan ribuan pieces , kecil-kecil, bentuknya banyak, dihamburin gitu aja depan kamu, trus kamu disuruh buat satu kreasi misal buat kapal atau gedung tanpa dikasih buku petunjuknya. Kira-kira apakah akan bisa selesai ribuan pieces itu jadi satu mahakarya?? Pas...

Belajar Berqurban, Belajar Pengorbanan

Assalamu'alaykum👋 Kawan, gimana kabarnya hati ini? Eh, hari ini maksudnya, hehe, sehat-sehat yaa. Semoga dengan mendekatinya hari raya Idul Adha, Allah mampukan kita untuk belajar berqurban di tahun ini. Yang lagi nabung? Bagus banget, InsyaAllah niatnya sudah tercatat sampai pada tahun berikutnya. Semangatt. Nah, ngomong-ngomong tentang Qurban, kali ini aku dapet insight menarik dari salah satu Ustadz yang expert banget membahas Idul Adha dan Idul Qurban. Sebenernya apa sih Idul Adha itu? Qurban itu apa dan bagaimana sih? Yuk kita bahas bareng-bareng. Idul Adha itu adalah hari raya qurban. Kata "Adha" sendiri memang artinya adalah qurban. Yang menarik, di dalam surat Al-Kautsar itu disebutkan kata "Nahr" dari ayat ke 3 " Fasholli li rabbika wanhar ", artinya juga qurban. Nah ada juga yang menyebutkan bahwa Idul Adha juga bisa disebut dengan "Id An Nahr" atau hari qurban/penyembelihan. Tapi, di dalam bahasa arab ternyata antara kata "...