Langsung ke konten utama

A Pieces Of Life #bijakbestari


Baru semalem, aku menyimak salah satu bahasan menarik dari youtube nya Ustadz Felix Siauw. Yaitu tentang Blok-Blok Kehidupan. 

Kebanyakan dari kita akan selalu mengira bahwa di dalam kehidupan manusia nggak akan pernah bisa lepas dari yang namanya masalah. Yess, aku pun setuju. Di sekolah, kantor, mau itu bocil lagi berantem, atasan marahin bawahan, junior di tegur senior, prahara rumah tangga, ditagih debt collector, sampe perkara baju samaan pun bisa jadi masalah.

Nah masalahnya *lho, sumber masalah itu dari mana sih? Apa sih sebenernya masalah nya manusia itu?

Sebelum masuk ke ngomongin masalah dan kehidupan, uniknya ustadz bahas analoginya dalam bentuk permainan Lego. Coba bayangin kamu tiba-tiba dikasih Lego dengan ribuan pieces, kecil-kecil, bentuknya banyak, dihamburin gitu aja depan kamu, trus kamu disuruh buat satu kreasi misal buat kapal atau gedung tanpa dikasih buku petunjuknya. Kira-kira apakah akan bisa selesai ribuan pieces itu jadi satu mahakarya??

Pasti kamu akan bingung, mulai dari mana dulu, apa dulu yang harus aku susun, jangankan kesitu deh, kamu mesti lebih bingung ini mau dibentuk jadi apa tolonggg😭

Dan kalaupun kamu pede aja langsung bikin dan susun-susun semaumu, hasilnya mungkin nggak akan sedetail dan se-presisi kalo kamu bikinnya sambil baca buku petunjuk. Alhasil, itu cuma nebak-nebak aja, kira-kira aja pasnya dimana, mau miring-miring nggak jelas, mau nggak beraturan bentuknya, tapi kamu cuma menyelesaikan itu berdasarkan kemauanmu sendiri, dan hasilnya nggak sesuai dengan apa yang diperintahkan si buku petunjuk.

(Ada buku petunjuknya aja kadang masih salah-salah iya nggak sihh:( )

Terus, misal hasilnya itu ternyata nanti dinilai sama yang punya Lego, padahal kamu ngasal aja bikinnya, apa yang terjadi kemudian? Yang punya Lego tadi pasti nyuruh kamu restart, bikin ulang dari awal, karena nggak sesuai dengan yang diinginkan sama yang punya Lego tadi. Paham kan ya sampe sini.

Nah, itu baru Lego, mainan dengan ribuan pieces yang bikin pusing tadi ya, trus gimana dengan manusia dengan segala macam pikiran dan perasaannya? Bukannya lebih mumet lagi? Bukannya lebih acakadut lagi? Terus harus ke siapa kita tanya tentang diri kita, alias si manusia itu??

Manusia itu, sebenernya temen-temen, asal muasal masalahnya cuma 2, karena kebutuhan jasmani dan keinginan naluri. Dah, aslinya gitu doang.

Tapi, dari dua asal tadi ternyata turunannya jadi banyak bangett. Contoh, kebutuhan jasmani misal lagi laper, secara tubuh akan merespon apapun yang bisa menghentikan rasa laper tadi, dengan makan. Pun kita secara alami langsung bisa milih nih, mau makan apa yang bisa memenuhi itu, adanya mie. Yaudah kita makan mie demi rasa laper tadi hilang. Gitu kan ya.

Terus, contoh keinginan naluri, suka dengan lawan jenis. Cowok suka sama cewek, ataupun sebaliknya, cewek suka dengan cowok. Atau yang lain misal mencari perlindungan diri, ini adalah naluri alami manusia yang udah Allah tetapkan dan ini bagus bagus aja ya.

Nah, berangkat dari dua asal muasal tadi, kebutuhan jasmani dan keinginan naluri nya manusia, ada yang namanya kecenderungan. Kalo tadi misal rasa laper pasti dipenuhi dengan makan, dan makan itu pastinya kita cenderung ke sesuatu yang bisa kita makan. Adanya mie, makan. Adanya soto, ya makan. Tapi misal adanya di depan mata itu cuma remote tv, ya kita nggak makan dong, yakali. 

Trus kalo yang tadi rasa suka diantara cowok ke cewek, pasti kan ada karena 'sesuatu' nya, misal karena cantiknya yang nggak akan ditemukan di parasnya cowok, ya pokoknya mesti ada kecenderungan terlihat indah di mata cowok, dan itu sebenernya normal aja ya. Makannya heran nggak sih sama cowok sukanya ke sesama cowok juga, kok bisaa?? Tapi dari pengalamanku dulu pas mondok sih biasanya yang tertarik dengan sesama jenis itu karena salah satunya mesti agak-agak seperti menyerupai lawan jenis, misal terlihat 'kemayu atau macho', berarti kan tetep ya asalnya itu lebih tertarik karena ada 'sesuatu yang berlainan' dengan jenis kelaminnya. Gitu lah pokoknya, ngerti kan??

Setelah dari kecenderungan tadi, barulah masuk ke 'aktivitas' apa selanjutnya yang akan dilakukan manusia?? Nah, disini yang membedakan manusia sama hewan. Manusia, punya akal buat menentukan aktivitas apa yang bakal kita pilih, sementara hewan nggak punya. Jadinya ya asal tabrak aja, asal serang aja, yang penting gue bisa makan. Manusia? Pasti mikir-mikir dulu tho.

Dan masuk ke aktivitas ini, aturan atau petunjuk sudah masuk memecah jalan manusia. Kayak langsung ditusuk dari bawah keatas, atau langsung kayak ada palang dulu, sebelum melangkah selanjutnya. Mulai masuk kesini, hukum benar dapat pahala, dan salah kena dosa, mulai berlaku ya. Kalo tadi dari kebutuhan jasmani, keinginan naluri terus kecenderungan manusia, karena sifatnya alamiah, maka nggak di hukumi benar atau salah. Ya namanya juga alamiah, rasa laper, ya wajar, rasa suka, ya normal. Nggak ada hukum boleh ga boleh disitu ya. Tapi mulai masuk ke aktivitas lah, karena mulai masuk juga aturan dari Allah, maka kita tahu disitu pula hukum dari Allah berlaku

Gimana, mulai ngebul? Sama, aku habis nonton ini juga udah breath in breath out terus biar otak nggak kepanasan, hehe

Balik ke kayak lego tadi, mulai relate nggak sih masalah manusia itu perlu banget dikasih buku petunjuk. Karena kalo nggak, bayangin aja ya, manusia kalo nggak dikasih tata cara dan aturan menyalurkan rasa suka ke lawan jenis, itu gimana hasilnya? Aktivitas tadi ya bakal 'suka-suka gue aja', mulai godain, mulai pdkt, mulai caper, lama-lama bolehlah kita pacaran selama nggak mengganggu waktu belajar, bolehlah ini, bolehlah itu, terus di toleransi kemauan kita. Padahal kalo kita lihat buku petunjuk nya dari Allah, gimana? Boleh nggak sih? Pasti kan gitu ya kita nanyanya. Boleh nggak sih aku deketin dia? Boleh nggak sih suka sama dia? Gimana caranya Ya Allah? Ada caranya, hambaku. Nikah. Kalo nggak sanggup, puasa ya, biar ditahan dulu nafsunya. Wakakak. Mantap kan aturannya Allah👍

Serasa nyindir diri sendiri😭

Pun sama dengan lain-lainnya, yang perlu diinget adalah mulai kita memutuskan melakukan sesuatu, maka hukum disitu langsung berlaku. Mulai kita makan yang nggak halal dan nggak baik, muncul disitu hukum dari Allah. Mulai kita nggak jujur sama teman, muncul disitu hukum dari Allah. Mulai kita bangun perusahaan tapi hasil nyuri uang orang lain, muncul disitu hukum dari Allah. Apalagi sampe ke level negara, yang, pengen tak.. ah sudahlah.

Pokoknya islam itu sebenernya perfecto dijadiin landasan kita melakukan sesuatu, dari level masuk WC sampe bangun negara, islam itu punya aturannya. Yang punya agama islam siapa, Ya Allah. Yang ciptain manusia siapa, Ya Allah. Makannya, kok bisa-bisanya manusia se sombong itu bilang, udah deh nggak usah bawa-bawa agama ke ini, ke itu. Heh, emang boleh se- sombong ituu???

Kalo mau urutan tadi, jadinya gini yoo,

Kebutuhan manusia + keinginan naluri (sifat alami)
|
Kecenderungan (sifat alami)
|
Aktivitas (masuk aturan dan hukuman)
|
Benar (Pahala) atau Salah (Dosa)

Mudah-mudahan ini bisa dimengerti sama temen-temen yaa, makasih banyak kalian udah mau baca tulisan ini. Semoga kita kedepannya terus bisa jadi lebih baik dan baik lagi, karena aku tahu, manusia itu nggak ada yang sempurna, manusia itu nggak ada yang nggak punya masalah. Tapi sebagai manusia kita bisa milih dan memutuskan mana yang benar mana yang salah sesuai dengan buku petunjuk nya Allah. Dan jangan pernah lihat hasil dari apa yang udah kita lakukan, fokus aja ke proses yang sedang kita jalani. Mudah-mudah Allah mudahkan segala perjuangan kita semua untuk menjadi baik di mata Allah 'Azza Wa Jalla.

Aamiin.

-Salsabila

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tutur Tinular by #YukNgajiId

Assalamu'alaykum, temen-temen semuaaa. Alhamdulillah, hari ini aku lagi sueneenggg puoll karena akhirnya, setelah sekian purnama pengen ikutan acara-acaranya YukNgaji, kemaren-kemaren juga baru bisa nonton youtube nya aja, untuk pertama kalinya bisa ikutan langsung di tempat. Yeayy. Acaranya di adakan di tempat yang klasik banget, De Tjolomadoe, Solo, Jawa Tengah. Jadi aku sebetulnya cukup effort juga karena dari pagi-pagi udah beberes rumah dan prepare biar bisa gass nguengg naik mobil dari Jogja ke Solo. Kenapa ga naik kereta?? Tadinya punya rencana mau KRL-an sendiri kesana tapii karena sedulur podo melu   pak mlaku-mlaku   nang Solo buat  healing ya nggak jadi. Hehehe. Tema acara kali ini adalah tentang #SudutPandang, nah karena tim YN lagi ke kota Solo, maka dirancanglah tajuknya berjudul bahasa Jawa "Tutur Tinular" yang artinya semacam petuah atau nasihat yang bisa ditularkan ke orang banyak . Dan tema hari ini diturunkan ke subtema yang ...

Belajar Berqurban, Belajar Pengorbanan

Assalamu'alaykum👋 Kawan, gimana kabarnya hati ini? Eh, hari ini maksudnya, hehe, sehat-sehat yaa. Semoga dengan mendekatinya hari raya Idul Adha, Allah mampukan kita untuk belajar berqurban di tahun ini. Yang lagi nabung? Bagus banget, InsyaAllah niatnya sudah tercatat sampai pada tahun berikutnya. Semangatt. Nah, ngomong-ngomong tentang Qurban, kali ini aku dapet insight menarik dari salah satu Ustadz yang expert banget membahas Idul Adha dan Idul Qurban. Sebenernya apa sih Idul Adha itu? Qurban itu apa dan bagaimana sih? Yuk kita bahas bareng-bareng. Idul Adha itu adalah hari raya qurban. Kata "Adha" sendiri memang artinya adalah qurban. Yang menarik, di dalam surat Al-Kautsar itu disebutkan kata "Nahr" dari ayat ke 3 " Fasholli li rabbika wanhar ", artinya juga qurban. Nah ada juga yang menyebutkan bahwa Idul Adha juga bisa disebut dengan "Id An Nahr" atau hari qurban/penyembelihan. Tapi, di dalam bahasa arab ternyata antara kata "...