Langsung ke konten utama

Tutur Tinular by #YukNgajiId


Assalamu'alaykum, temen-temen semuaaa.

Alhamdulillah, hari ini aku lagi sueneenggg puoll karena akhirnya, setelah sekian purnama pengen ikutan acara-acaranya YukNgaji, kemaren-kemaren juga baru bisa nonton youtube nya aja, untuk pertama kalinya bisa ikutan langsung di tempat. Yeayy.

Acaranya di adakan di tempat yang klasik banget, De Tjolomadoe, Solo, Jawa Tengah. Jadi aku sebetulnya cukup effort juga karena dari pagi-pagi udah beberes rumah dan prepare biar bisa gass nguengg naik mobil dari Jogja ke Solo. Kenapa ga naik kereta?? Tadinya punya rencana mau KRL-an sendiri kesana tapii karena sedulur podo melu pak mlaku-mlaku nang Solo buat healing ya nggak jadi. Hehehe.


Tema acara kali ini adalah tentang #SudutPandang, nah karena tim YN lagi ke kota Solo, maka dirancanglah tajuknya berjudul bahasa Jawa "Tutur Tinular" yang artinya semacam petuah atau nasihat yang bisa ditularkan ke orang banyak. Dan tema hari ini diturunkan ke subtema yang akan dibawakan oleh 7 member dari YukNgaji Pusat.

Yang pertama,
"Witing Tresno Jalaran Soko Kuliner (Kulino)"
Oleh Ustadz Cahyo.

Udah tau bahas apa? Yup, bahas soal Cinta ya gess ya. Jadi artinya itu kurang lebih "Cinta itu tumbuh karena sering kulineran bareng" wkwkw. Ya enggaklah. Lebih tepatnya kata "Kulino" itu yang artinya terbiasa bertemu. Jadi, kata 'Cinta' di jaman sekarang tuh langsung merujuk nya ke pasangan kekasih antara laki-laki dan perempuan aja. Dimana biasanya tumbuh dari mata turun ke hati. Lalu dari hati turun lagi ke perilaku seseorang. 

Eit's tapii, apakah kalo bahas cinta itu cuma sebatas bertemunya laki-laki dan perempuan, dan berujung ke perilaku yang bukan disyariatkan? Ternyata bahas cinta itu bisa luas banget. Gimana dengan rasa tanggung jawab seorang ayah kepada putrinya? itu juga cinta. Gimana dengan kasih sayang ibu kepada anaknya? Itupun juga bisa disebut dengan cinta, bukan.

Dan nggak cukup sampai disitu. Okelah itu bisa disebut dengan cinta, tapi itu hanyalah cinta yang semu dan membutakan, jika ujung dari semua muara cinta itu tidak kita arahkan kepada Allah SWT. Mungkin rasa sayangnya ibu sangat besar kepada anaknya, bahkan taruhannya bisa sampai nyawa. Tapi itu semata-mata hanyalah cinta semu kalau sang ibu tidak punya alasan yang kuat dalam mencintai anaknya. 

Tapi beda halnya jika sang ibu mencintai anaknya karena Allah SWT semata. Ada alasan cinta yang jauh lebih penting yang telah Allah ajarkan kepada kita. Dan bukan hanya menjadi Ibu biologis dari si anak, tapi juga menjadi ibu ideologis karena bakalan awet cintanya sampai bisa memasukkan mereka ke dalam surga, sebab taat sama yang Allah SWT pinta.

Jadi, cinta dari sesama makhluk hanya akan lahir dari pandangan mata, maka cinta dari Allah akan lahir dari cara kita berpikir. Banyakin mikir yaa, Lurr.

Kedua,
"Ngono Yo Ngono Ning Ojo Ngono"
Oleh Bang Hawariyyun.
Maapkan pas poto bagian Bang Hawa ga kepotret tajuk bahasannya, udah ke skip duluan. Hehe.

Tapi, isinya ga kalah menarik. Terkhusus para anak milenial dan gen-z sekalian, kalian perlu tau banget tentang "Self Love" yang bener itu kayak apa ya. Bahwa ternyata yang namanya "Self Love" itu nggak cuma jadi obat dari segala masalah, sehingga menerima diri seadanya, mencintai diri seadanya.

"Yah mau gimana lagi, emang segini doang kapasitas gue," atau "Kok temen gue bisa sukses banget ya, udah mondar-mandir ke luar negeri," tapi yang dilakukan selama ini cuma males-malesan, mager kronik, nggak mau berusaha jadi lebih baik. Hei, itu bukan "Self Love" namanya yaa, wahai saudara-saudari sekalian.

Berusaha menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi orang banyak setiap harinya adalah makna "Self Love" yang benar. Apalagi perlakuan tersebut diiringi dengan rasa cinta kepada Allah SWT dan Rasullullah SAW yang juga besar. Karena akan percuma sekali kalau kita sudah sebermanfaat itu ke sesama, tapi lagi-lagi, nggak melibatkan Allah di setiap proses atas usaha kita. Jadinya malah sia-sia kan. Maka, yuk, kita ubah niat yang selama ini hanya menunjuk agar dilihat dan di cap baik sama manusia, jadi semata-mata karena Allah dan akan berusaha berubah agar menjadi lebih baik.

Belajarlah dari Tama yang nggak peduli sama diri sendiri, males-malesan, sampe berubah jadi Saitama yang punya tujuan di hidupnya sehingga ia bisa memanfaatkan potensi dan skill yang dia punya agar Allah senantiasa ridho dengannya.

Ketiga,
"Uang Sinawang"
Oleh Ustadz Weemar.

Wahh, akhirnya bisa ngerasain ngikut kelas Ngeslow offline versi fast track karena cuma sejam ya dari yang biasanya setahun, online pula, wkwk.

Nggak lain dan nggak bukan narasi ustadz weemar akan selalu berhubungan dengan masalah "Uang". Hehe. Bukan ya, kali ini beliau jelasin tentang makna kehidupan dan kebahagiaan. Hidup itu "Sawang Sinawang" nek jarene wong jowo. Kadang ngerasain lagi diatas, tiba-tiba anjlok kebawah, tiba-tiba malah sen kanan belok kiri #emakpower, mau itu anak-anak atau udah dewasa, mau tinggal di desa atau di kota. Semuanya pasti ngerasain lika-liku kehidupan. Karena hidup ga bakal datar-datar aja. Hidup itu ga selamanya menenangkan. 'Cause Life is Never Flat.

Dan konsep dari kebahagiaan itu sendiri adalah bukannya bisa lepas dari ujian, karena namanya hidup berarti harus siap dengan segala macam ujian. Hidup itu bukan menunggu badai kapan reda, tapi hidup itu untuk menikmati tiap ujian yang Allah berikan. 

Kita pun selalu melihat rumput tetangga yang lebih hijau dibandingkan rumput di rumah sendiri. Nyatanya keadaan inilah yang bikin kita nggak pernah bahagia. Bukan cuma yang miskin papa aja yang tidak merasa bahagia, orang kaya pun bisa juga merasa nggak bahagia karena khawatir kalau-kalau hartanya di curi. Cukup lah bersyukur atas apapun yang udah Allah kasih ke kita, lalu kita maksimalkan semua nikmat dari Allah untuk menjadi hamba yang lebih taat lagi.

Ada satu lagi, bahwa ternyata bentuk kebahagiaan yang Allah kasih ke manusia bukanlah hanya berupa nikmat dunia yang melalaikan, tapi dipahamkannya kita saat belajar ilmu agama. Saat itu pula Allah hilangkan perasaan takut dan juga rasa sedih di hati kita disaat menghadapi dunia.

Keempat,
"Kacang Ora Ninggal Lanjaran"
Oleh Ustadz Hidayat.
Alhamdulillah, yang ke potret bukan pas ustadz hidayat lagi tantrum wkwk. Pokoke joss tenan acting nya ustadz hidayat. Dan isinya juga mantep nih buat para calon orangtua dan yang sudah jadi orangtua, perhatikan masalah ini yaa.

Manusia itu nggak pernah lepas dari apa yang dia pernah lihat atau pernah dengar. Tapi dibandingkan mendengar, manusia lebih sering terpengaruh dengan apa yang dia lihat. Kalo misal kita lagi nasihatin anak usia balita, lip service, mungkin anak itu akan mendengar tapi ya masuk telinga kanan lewat telinga kiri, alias mental aja. Beda dengan kita mencontohkan langsung dihadapan si anak. Satu kali mungkin dia masih nggak peduli, tapi kalo itu terus dilakukan berkali-kali setiap hari, anak itu ternyata lebih gampang meniru apa yang dia lihat. Act service

Dan emang terbukti sih, aku selama lagi fisioterapi nangani kasus anak-anak yg ga bisa fokus, pake konsep terapi nya yang mencontohkan dengan melakukan satu gerakan berulang dulu, itu bocah jadi gampang banget ngikutin. Malah dia minta duluan di sesi berikutnya. "Mbak Salsa, yuk kita loncat ring merah kuning lagi yuk." Nah kan, udah hafal sendiri dia tanpa aku harus berkali-kali instruksikan sampe teriak-teriak. Hehe.

Begitupun kalo kita sebagai orangtua kepingin anak kita jadi anak yang sholih, ya tentu kitanya juga ngaca, udah jadi orangtua yang sholih juga apa belum. Sebel juga sih ada beberapa wali itu curhat kalo anaknya kok nggak sebaik teman-teman di kelasnya, giliran ku tanya apa yang wali lakukan kalo anak dirumah lagi marah, walinya bilang ya marahin balik, anaknya duluan yang nggak sopan bentak-bentak. What the?? Anak itu bener-bener copycat nya orangtua, sangat mengamati dan meniru apa yang dilakukan orangtua mau bagaimanapun kelakuannya, ga bakal jauh-jauh. Tapi rata2 orangtua tuh gengsi kalo mereka yang disalahkan. Padahal kan orangtua hidupnya udah lebih dulu daripada anak. Ah aku jadi curhat juga, huhu.

Nah, ustadz hidayat juga ngasih tips 4D mengatasi anak yang tantrum : Diamankan, Dialihkan, Ditenangkan, Dipahamkan. Tiap anak itu punya kebutuhan dan keinginan, jadi dari awal kita sebagi orangtua harus bisa membedakan mana yang kebutuhan dan mana yang cuma keinginan. Kalo kebutuhan berarti harus terpenuhi, misal lapar, pengen pup, dsb. Tapi kalo keinginan berarti harus dibatasi. Biasanya dikasih waktu di awal, atau batas waktu beli mainan, dsb.

Jengjengjeng, ternyata nikah pun butuh ilmu ya gess ya, ini lho, buat menghadapi satu masalah anak tantrum kayak tadi pun kita butuh ilmunya, apalagi masalah rumah tangga lainnya. Biar bisa jadi orangtua yang nggak cuma biologis, tapi dari sisi ideologisnya juga ya.

Kelima,
"Ndeso Mowo Coro, Negoro Mowo Toto"
Oleh Bang Risco.


Denger bang risco ngomongin ini auto siap-siap mikir lebih keras. Karena mesti langsung keinget teori konspirasi sama OOL. Alumni kedua kelas ini mana suaranyaaa??? Saya, saya.

Yup, bang risco ini pinter banget jelasin tentang "Game Theory". Waduh, teori apalagi nih. Kita dibawa untuk flashback ke masa Cold War atau 'Perang Dingin' antara Amerika dengan Uni Soviet. Jadi pada tahun 1945, dua negara besar ini saling mencurangi satu sama lain. Jaman waktu itu saling canggih-canggihan senjata, bom, pesawat militer, dsb. Ternyata si Uni Soviet meluncurkan satu senjata mematikan baru, yaitu Nuklir. Akhirnya Amerika pun juga bikin nuklir untuk menyaingi persenjataan Uni Soviet. Dan terus berlomba-lomba membuat nuklir terbanyak untuk pasokan saat pecah perang nanti.

Nah, mereka pun juga menggunakan Game Theory untuk mengetahui taktik, kelebihan dan kekurangan musuh. Maka dipanggillah para ilmuwan untuk menentukan strategi mana yang paling baik digunakan.

Salah satu ilmuwan yang bernama Dr. Robert Axload mendapatkan 15 peserta konferensi. Dan 3 dari ke 15 peserta diambil sebagai contoh strategi untuk perang.

1. Taktik Friedman, adalah tipe strategi pendendam. Sekalinya dia dicurangi maka akan balik curang berkali-kali lipat.
2. Taktik Joss, adalah tipe yang kolaboratif pada awalnya. Tapi sekali dia dicurangi, maka dia akan balik curang ke musuh. Sekali musuh mau kolaboratif dia juga akan kolaboratif. Tapi sesekali ia akan berbuat curang untuk mempermainkan musuh.
3. Taktik Tit 4 Tat, adalah tipe yang baik karena dia selalu bersungguh-sungguh untuk kolaboratif dengan musuh dan meng copy programnya musuh, simpel aja. Kalo dia dicurangi, dia akan curang balik. Kalo musuh kolaboratif dia akan ikut kolaboratif. Jadi akan terlihat karakter asli dari tipe ini.

Nah, dari ke 15 peserta ini para ilmuwan melakukan kompetisi 200 ronde yang diulang sebanyak 5x untuk menentukan strategi mana yang paling banyak dipilih. Akhirnya keluar nama Tit 4 Tat sebagai suara terbanyak karena strateginya yang simpel tapi jelas dan tegas. Lalu diadakan lagi ronde berikutnya oleh 63 peserta untuk mengetahui mayoritas memilih apa, lagi-lagi Tit 4 Tat yang menang lewat strategi baiknnya.

Hikmahnya apa? Bahwa strategi baik itu akan selalu mewarnai strategi buruk, dan yang buruk pun lama kelamaan mau untuk kolaborasi dengan yang baik. Karena naluri nya manusia itu sebetulnya selalu ingin berbuat yang baik.

Dan makna untuk kehidupan ini adalah :
1. Jadi orang yang baik, karena menjadi baik itu bukan cuma menguntungkan orang lain, tapi akan berbalik ke diri kita sendiri.
2. Belajar memaafkan, tugas kita itu cuma memaafkan orang saat ia berbuat salah, bukannya melupakan kesalahan orang tsb. Karena dulu Rasulullah SAW pun sangat belum bisa melupakan perlakuan pembunuhan dari Wahsyi kepada pamannya Hamzah ra. Tapi Rasulullah setulus mungkin memaafkan Wahsyi karena ia sudah beriman kepada Allah dan RasulNya. 
3. Carilah komunitas yang membawa kita pada kebaikan. Karena dengan berteman dan berkelompok akan membuat iman kita semakin kuat dan lebih mudah untuk bertahan.

Bagaimana dengan 'Game Theory' antara Palestina dengan Sirewell?
Palestina bahkan lebih baik strateginya dari Tit 4 Tat, karena konsisten untuk terus berkolaborasi meski Sirewell kelewat batas dan terus melakukan serangan ke Palestina. Pun dengan sekali gertakan serangan dari pejuang Palestina, Sirewell terus melancarkan serangan yang semakin membabi buta. Tapi, perlu kita ingat tadi ya, kebaikan itu akan selalu menang melawan kejahatan. Secara matematika game theory ini pun tahu, bahwa Sirewell akan kalah telak kedepannya. 

Keenam,
"Jejeg Ajeg ra Ujug Ujug"
Oleh Ustadz Husain
Ustadz paling lucu karena ga lucu, wkwk. Si paling bapak-bapak ber jokes. Tapi permainan keyboard nya the best parahh. Mulai lagu China, Jawa, sampe Korea bisa dimainkan, wow. Terus ustadz juga ngomongin soal musik (yang lagi rame dibahas ya) dari konsepnya Al-Farabi, seorang muslim dan sang pencetus nada lagu DoReMiFaSolLaSiDo. Bahwa musik itu bukan cuma buat hiburan penonton, tapi di dalamnya ada konsep-konteks-koneksi antara pemusik dengan penonton. Musik pun sebenernya adalah ilmu matematika yang dibunyikan. 

Ustadz juga menjelaskan teori berkomedi yaitu adanya Set Up dan Punchline. Yak tipis-tipis belajar ilmu komedi juga gapapa yaa.

Walaupun sebentar di sesi ini, tapi ustadz husein sebenernya jago banget berteori lhoo. Coba tonton videonya YNTV di YT pas ada Ustadz Husain, pasti beliau punya teori unik dan asik dibahas.

Ketujuh,
"Ora Umum"
Oleh Sajangnim Fuad
Kenapa manggilnya Sajangnim? Karena memang bapak satu ini dulunya penggila Korea wkwk. Fanboy asli. Dan satu-satunya member yang julid parah dan beda sendiri kostumnya. Ya namanya juga Ora Umum, alias beda sendiri. Saking julidnya sampe kemaren nanyain ada orang Bantul apa nggak disini, buat ngasih tau ini yang namanya acara modern. Woilah, orang Bantul nggak se-udik itu Sajangnimm :"" *saya orang Bantul merasa terpanggil.

Oiya dibalik julidnya Sajangnim, tetep isi materinya warbiasyah mengaduk-aduk emosi. Yaitu tentang Peran. Orang itu gampang mengingat yang berperan karena mereka lebih mudah dikenali. Misal kayak alm. Pak Habibie, beliau berperan jadi ilmuwan dan orang sekarang siapa sih yang nggak kenal, walaupun sudah tinggal nama. Dan mengambil peran itu jelas resikonya besar, tapi dengan itulah orang jadi dikenal. 

Dalam kehidupan kita sebagai manusia, kita tanpa sadar mengambil banyak peran lho. Misal aku, aku sendiri jadi seorang muslimah, jadi seorang perempuan, jadi kakak, jadi anak, jadi tenaga fisioterapis. Tuh udah ada lima sendiri peranku. Belom kalo udah nikah nanti jadi istri, kalo punya anak nanti jadi ibu. Nambah lagi dua peran. Ya kan.

Dan ambil peran itu bukan yang cuma jadi cosplay, buat pura-pura aja, tapi memiliki tanggung jawab di setiap peran yang kita ambil. Mirisnya adalah kejahatan dan kekerasan yang sekarang ini lagi marak terjadi karena kebanyakan dari kita nggak paham bahkan nggak tau sama peran yang lagi dilakoni. 

Kita itu sekarang hidup di generasi penuh gimmick. Dimana-mana yang dilihat penampilannya dulu, tanpa mau tau orang nya seperti apa, kemampuannya apa, ilmu agamanya bagaimana. Sampe-sampe orang Korea sendiri punya gambaran karakter manusia yang sempurna cuma dilihat dari bentuk rahang. Ya ampun. "Rahang kotak adalah tanda bahwa dia seseorang yang cerdas." Heii, yang namanya cerdas butuh usaha belajar sama banyak baca buku, ketemu orang-orang hebat. Bukannya liat dari rahang orang, Malihh.

Tepok jidat juga gue. Ada-ada aja ya jaman sekarang. Tapi itulah yang namanya gimmick, wahai saudara-saudari sekalian.

Terus kita mesti gimana sih diantara riuhnya generasi gimmick saat ini?
1. Kita harus dakwah, lewat apa dulu? Ngaji dulu ya ges ya
2. Jadi pemimpin buat diri sendiri
3. Jadilah sahabat taat untuk orang lain
4. Perangi hawa nafsu
5. Berperan lah yang baik dan penuh tanggung jawab.

Mengambil banyak peran memang konsekuensinya melelahkan, tapi harus berani dan yakin dengan itu. Ada banyak sosok hebat yang kita kenal saat ini karena mereka mau ambil peran dengan baik. Pun banyak yang berjuang dari usaha kecil, dari komunitas kecil, asal konsisten menjalankannya, mereka bisa menjadi hebat seperti sekarang.


Wahh, pokoknya banyak banget pelajaran baru yang bisa aku ambil dari acara kemarin. Jadi makin bersyukur karena sudah dikenalkan islam secara indah oleh mereka. Islam itu ternyata sama sekali nggak mengungkung dan membatasi gerak langkah kita, justru islam itu sangat menyempurnakan hidup kita.

Jazakumullah khayran ahsanal jaza' buat semua tim YukNgaji, pahala kalian InsyaAllah mengalir deras karena udah bantu kami mengenal islam dengan indah.

Dari Solo Ke Jogja, 1446 H
Salsabila





Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Pieces Of Life #bijakbestari

Baru semalem, aku menyimak salah satu bahasan menarik dari youtube nya Ustadz Felix Siauw. Yaitu tentang Blok-Blok Kehidupan.  Kebanyakan dari kita akan selalu mengira bahwa di dalam kehidupan manusia nggak akan pernah bisa lepas dari yang namanya masalah. Yess, aku pun setuju. Di sekolah, kantor, mau itu bocil lagi berantem, atasan marahin bawahan, junior di tegur senior, prahara rumah tangga, ditagih debt collector, sampe perkara baju samaan pun bisa jadi masalah. Nah masalahnya *lho, sumber masalah itu dari mana sih? Apa sih sebenernya masalah nya manusia itu? Sebelum masuk ke ngomongin masalah dan kehidupan, uniknya ustadz bahas analoginya dalam bentuk permainan Lego. Coba bayangin kamu tiba-tiba dikasih Lego dengan ribuan pieces , kecil-kecil, bentuknya banyak, dihamburin gitu aja depan kamu, trus kamu disuruh buat satu kreasi misal buat kapal atau gedung tanpa dikasih buku petunjuknya. Kira-kira apakah akan bisa selesai ribuan pieces itu jadi satu mahakarya?? Pas...

Belajar Berqurban, Belajar Pengorbanan

Assalamu'alaykumđź‘‹ Kawan, gimana kabarnya hati ini? Eh, hari ini maksudnya, hehe, sehat-sehat yaa. Semoga dengan mendekatinya hari raya Idul Adha, Allah mampukan kita untuk belajar berqurban di tahun ini. Yang lagi nabung? Bagus banget, InsyaAllah niatnya sudah tercatat sampai pada tahun berikutnya. Semangatt. Nah, ngomong-ngomong tentang Qurban, kali ini aku dapet insight menarik dari salah satu Ustadz yang expert banget membahas Idul Adha dan Idul Qurban. Sebenernya apa sih Idul Adha itu? Qurban itu apa dan bagaimana sih? Yuk kita bahas bareng-bareng. Idul Adha itu adalah hari raya qurban. Kata "Adha" sendiri memang artinya adalah qurban. Yang menarik, di dalam surat Al-Kautsar itu disebutkan kata "Nahr" dari ayat ke 3 " Fasholli li rabbika wanhar ", artinya juga qurban. Nah ada juga yang menyebutkan bahwa Idul Adha juga bisa disebut dengan "Id An Nahr" atau hari qurban/penyembelihan. Tapi, di dalam bahasa arab ternyata antara kata "...