Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

He is Like Us, But Special❤ #edisimaulid

Bismillah.  Wah wah wah, blog ku berdebu sekali, uhuk uhuk... sebentar, aku bersih2 dulu ya ges yaa. Srekk...srekk...whusshh...Siap, dah bersih. Assalamu'alaikum mantemanšŸ‘‹ Lamo nian tak jumpoo Terakhir posting tulisan kayaknya pas hari terakhir bulan Ramadhan ya, hwehehehe. Gapapa, kita mulai lagi dari angka 0 ya kak. Hari ini, aku pengen pengen pengen buangett nulis tentang Dia Lelaki Ilham Dari Surga . Whooa, sapa tu, sapa tu??? Laki-laki ini manly banget, akhlak nya waahh jangan main-main, kepribadiannya waahh MaasyaAllah, gentleman , berwibawa, yang paling utama, laki-laki ini patut banget kita cintai dan sayangi. Yap, siapa lagi kalo bukan Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.  Ya Allah, baru mulai aja aku udah mau nangis :")) Oke, tahan ya Sal. Gini mentemen, aku tuh akhir-akhir ini risau bangett, ceileh risau , galau, khawatir sama generasi di masa depan. Serius. Kalo kalian nonton tv sekarang, coba deh yang paling banyak di channel berita terkini ap...

Untuk Kamu Yang Merasa Sendirian #bijakbestari

Bismillah. Catatan ini ditulis untuk orang-orang yang merasa sendirian di bumi, nggak juga sih, orang-orang yang lagi butuh waktu sendiri juga. Dimanapun berada. Kemanapun arah yang dituju. Walaupun ramai sekitarnya, atau sepi suasananya, sendirian ternyata menyadarkannya untuk menjadi manusia yang utuh. Bukannya apa-apa. Aku juga gitu, senang kalo lagi sendirian. Tapi bukan berarti aku hobinya menyendiri, menjauh dari bareng-bareng sama keluarga, teman. Bukan. Ini sendirian yang positif ya. Kalo aku boleh cerita, jujur aku sering ninggalin hp dan dunia maya kalo udah selesai kerja dan masih punya waktu senggang cukup banyak. Aku sengaja sendirian motoran muterin kota, ke pelosok-pelosok desa, ke tengah sawah, naik bukit, atau tiba-tiba ngumpet di sela-sela lemari toko buku, terus tiba-tiba ada di masjid kampus. Mungkin bisa jadi aku tiba-tiba ada di depan rumah kamu ngasih martabak. Wkwk. Enggak dong ah. Tapi gini ya, sendirian itu nggak cuma tertuju pada hal negatif. Seringkali kita ...

Sentuhan Terakhir untuk Ramadhan #jurnalramadhan1444H

Mari, mari ku ajak kamu flashback ke hari pertama dan hari-hari berikutnya di bulan mulia ini. Sebelum terlambat. ••••••• Gimana, kamu perlu bahan apa agar ia terasa memanjakan mata dan mengenyangkan hati? Apakah masih kurang di lemari pendingin pikiranmu? Terlalu penuh? Atau sudah cukup? Oke. Mari kita olah bahan-bahan itu satu per satu. Kayaknya lebih baik kita bagi tugas, kamu bersihkan kotoran-kotoran yang masih tersisa di setiap bahan, aku membagi-baginya dan menyiapkan bumbu agar terasa bermakna. Nggak apa-apa, sedikit dulu, jangan langsung bruk semuanya, oke. Mari kita nikmati hari demi hari untuk mengolah hidangan tersebut, tiap jamnya, tiap pagi, siang, sore, bahkan malamnya. Kata kamu terlalu menghabiskan waktu? Memang itulah tujuanku. Jangan sampai ada hal lain yang lebih penting ketimbang mempersiapkan hidangan seistimewa ini. Ini spesial, teman. Kapan lagi bisa menikmati mengolah hasil jerih payah para petani ilmu, para penyemai benih iman. Sabar ya, kita harus ekstra sa...

Peran Sabar #jurnalramadhan1444H

Terkadang kita sebagai manusia yang selalu sedang dalam 'mode' ambisius mengejar sesuatu, nggak akan seketika paham sama peran sabar. Sebab yang sedang teronggok di kepala cuma "Ayo, buktikan kamu bisa. Harus bisa, harus sempurna, biar nanti kamu bahagia karena semuanya tuntas," tetapi tanpa memikirkan kaki tangan yang sudah hilang kendali, hati yang kehilangan kemudi, bahkan jiwa yang entah lagi nyangkut di raga yang mana. Pemicunya satu, syaitan. Ia berusaha menunggangi manusia agar lupa tujuan utamanya berada di dunia. Disibukkan oleh hal-hal materil, selalu kurang, selalu nggak sesuai keinginan. Maka sebenarnya peran sabar sudah Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam ajari sejak dulu. Bahwa kalau kita bawaannya udah suntuk, muak sama hidup yang keras sekali menempa, 24 jam sehari lebih banyak dihabiskan di jalan, kita perlu berhenti dulu sebentar, pakai rasa sabar untuk menjernihkan pikiran, untuk kembali lagi fokus sama apa yang sebenarnya Allah inginkan untuk kit...

Caraku Berkomunikasi #jurnalramadhan1444H

Bismillah. Karena mood menulisku muncul di waktu yang tepat saat bulan ramadhan, maka kujadikan momentum ramadhan kali ini buat aktif nulis lagi di blog. Okeh. Markimul, mari kita mulai. Disini aku nulis random aja ya, yang lagi terlintas di kepala aja kutuang kesini. Sesuai judul, aku pengen share bagaimana sih caraku berkomunikasi sama orang lain, entah individu, keluarga, bahkan masyarakat. Yang padahal dasarnya aku ini salah satu tipe manusia yang kalo belum diajakin ngobrol ya gabakal ngobrol, alias diem-diem bae, hehehe. Jadi dulu, waktu kecil aku punya sedikit trauma yang mungkin terbawa sampai usia anak-anak. Aku waktu masih bayi dulu sempat dan hampir saja jadi korban penculikan anak, entah sama preman atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang kehilangan sosok anak. Singkat cerita, aku yang lagi tidur di kasur diambil gitu aja sama orang ga dikenal, ummi ku teriak minta tolong bahkan hampir pingsan tarik-tarikan sama preman atau ODGJ tadi. Dan secara tiba-tiba, tringgg, m...

Art Of Dakwah (fullversion) #2

"Eh, lo anak pondok, ya? Bentar, gue mau nanya. Pake kerudung panjang gini gerah nggak, sih?" Suasana saat itu lagi PKKMB hari pertama, habis upacara 17an, kita lagi duduk ditengah lapangan siang bolong demi nonton parade Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada di kampus. Dan tiba-tiba ada yang nyeletuk persis disamping ku.  "Hmm, gerah tapi aku udah biasa kok." Jawabku nyeplos. Dia manggut-manggut sembari ngelirik kaus kaki ku yang berjempol, kita semua yang duduk pasrah buka sepatu gara-gara gerah hingga ke kaki. Hari berikutnya, aku dipertemukan dengan yang sama denganku, secara pakaian dan secara perilaku. Inget banget namanya Rani, anak FIKES jurusan Kesehatan Masyarakat. Betull, dia juga  mantan santri, dan kita cukup akrab selama 1 hari. Untuk sementara aku 'terlihat' punya teman disini. Sebelum masuk ke esok hari dan kembali terpisah jurusan. "Hai, namaku Nurlaila. Kok diem-diem aja sih. Nama kamu siapa?" "Ehm, Salsa." "Eh, kok kamu...