Langsung ke konten utama

Peran Sabar #jurnalramadhan1444H

Terkadang kita sebagai manusia yang selalu sedang dalam 'mode' ambisius mengejar sesuatu, nggak akan seketika paham sama peran sabar. Sebab yang sedang teronggok di kepala cuma "Ayo, buktikan kamu bisa. Harus bisa, harus sempurna, biar nanti kamu bahagia karena semuanya tuntas," tetapi tanpa memikirkan kaki tangan yang sudah hilang kendali, hati yang kehilangan kemudi, bahkan jiwa yang entah lagi nyangkut di raga yang mana.

Pemicunya satu, syaitan.

Ia berusaha menunggangi manusia agar lupa tujuan utamanya berada di dunia. Disibukkan oleh hal-hal materil, selalu kurang, selalu nggak sesuai keinginan. Maka sebenarnya peran sabar sudah Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam ajari sejak dulu. Bahwa kalau kita bawaannya udah suntuk, muak sama hidup yang keras sekali menempa, 24 jam sehari lebih banyak dihabiskan di jalan, kita perlu berhenti dulu sebentar, pakai rasa sabar untuk menjernihkan pikiran, untuk kembali lagi fokus sama apa yang sebenarnya Allah inginkan untuk kita jalani.

Rasa sabar ini sejujurnya sulit banget untuk diamalkan. Tapi kalau kita contoh gimana dulu Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam pakai ia agar senantiasa kuat menghadapi orang-orang kafir quraisy, atau Nabi Nuh yang hampir 1000 tahun lamanya menyampaikan risalah ke ummatnya, atau para Nabi lainnya yang jelas ujiannya lebih besar dari kita, mungkin akan lebih terasa terhubung dengan kita yang juga perlu untuk menghadapi tantangan hidup kedepan.

Contoh saja di era sekarang, berapa banyak korban suicide yang penyebabnya sebenarnya hal-hal sepele, atau korban pembunuhan yang dimana-mana marak terjadi, yang sudah jelas peran sabar nggak terpakai disini, keingetan untuk sabar aja nggak, yang ada cuma langsung sikat.

Berkali-kali juga Allah sudah mengingatkan kita buat sabar, dan sholat, dua paket combo untuk para manusia yang kenyang diuji. Ter-mention di ayat-ayat, tersampaikan lewat para ulama', cuma emang kitanya aja yang nggak mau dengerin, berlindung dengan alasan "Nggak cocok buat yang udah banyak dosa". 

Padahal nggak tau aja orang sekeji Hindun dan Wahsyi, para pembunuh paman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Hamzah bin Abdul Muthalib, pun tetap dibantu untuk dimaafkan, tetap Allah bantu lembutkan hatinya, baik Rasulullah maupun Hindun dan Wahsyi pun sama-sama dikasih peran sabar, atas kejadian masa lalu yang bisa aja jadi alasan untuk saling dendam. Tapi takdirnya justru jadi titik balik Hindun dan Wahsyi mengenal islam lebih dalam.

Langsung kelihatan ya kerennya peran sabar. MaasyaAllah.

Disini aku cuma bisa menyampaikan aja bahwa rasa sabar itu penting buat diselipkan di setiap situasi dan keadaan. Efeknya adalah kita jadi punya 'rem' alami supaya nggak terus menerus terjerumus ke lingkaran was-was dan buru-buru nya syaitan. Kita jadi bisa berprasangka baik atas apa yang udah Allah takdirkan ke kita, sehingga jalan-jalan yang kita pilih setelahnya pun yang baik-baik dan mendatangkan pahala juga buat diri kita sendiri. Enak banget, kan.

Yuk, mulai olah peran sabar itu ke diri sendiri, semoga nantinya akan tertular juga ke orang-orang di sekitar kita. Kalau bisa jadi wasilah kebaikan yang lebih bermanfaat, pahalanya juga bakal bertambah. Alhamdulillah😁

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tutur Tinular by #YukNgajiId

Assalamu'alaykum, temen-temen semuaaa. Alhamdulillah, hari ini aku lagi sueneenggg puoll karena akhirnya, setelah sekian purnama pengen ikutan acara-acaranya YukNgaji, kemaren-kemaren juga baru bisa nonton youtube nya aja, untuk pertama kalinya bisa ikutan langsung di tempat. Yeayy. Acaranya di adakan di tempat yang klasik banget, De Tjolomadoe, Solo, Jawa Tengah. Jadi aku sebetulnya cukup effort juga karena dari pagi-pagi udah beberes rumah dan prepare biar bisa gass nguengg naik mobil dari Jogja ke Solo. Kenapa ga naik kereta?? Tadinya punya rencana mau KRL-an sendiri kesana tapii karena sedulur podo melu   pak mlaku-mlaku   nang Solo buat  healing ya nggak jadi. Hehehe. Tema acara kali ini adalah tentang #SudutPandang, nah karena tim YN lagi ke kota Solo, maka dirancanglah tajuknya berjudul bahasa Jawa "Tutur Tinular" yang artinya semacam petuah atau nasihat yang bisa ditularkan ke orang banyak . Dan tema hari ini diturunkan ke subtema yang ...

A Pieces Of Life #bijakbestari

Baru semalem, aku menyimak salah satu bahasan menarik dari youtube nya Ustadz Felix Siauw. Yaitu tentang Blok-Blok Kehidupan.  Kebanyakan dari kita akan selalu mengira bahwa di dalam kehidupan manusia nggak akan pernah bisa lepas dari yang namanya masalah. Yess, aku pun setuju. Di sekolah, kantor, mau itu bocil lagi berantem, atasan marahin bawahan, junior di tegur senior, prahara rumah tangga, ditagih debt collector, sampe perkara baju samaan pun bisa jadi masalah. Nah masalahnya *lho, sumber masalah itu dari mana sih? Apa sih sebenernya masalah nya manusia itu? Sebelum masuk ke ngomongin masalah dan kehidupan, uniknya ustadz bahas analoginya dalam bentuk permainan Lego. Coba bayangin kamu tiba-tiba dikasih Lego dengan ribuan pieces , kecil-kecil, bentuknya banyak, dihamburin gitu aja depan kamu, trus kamu disuruh buat satu kreasi misal buat kapal atau gedung tanpa dikasih buku petunjuknya. Kira-kira apakah akan bisa selesai ribuan pieces itu jadi satu mahakarya?? Pas...

Belajar Berqurban, Belajar Pengorbanan

Assalamu'alaykum👋 Kawan, gimana kabarnya hati ini? Eh, hari ini maksudnya, hehe, sehat-sehat yaa. Semoga dengan mendekatinya hari raya Idul Adha, Allah mampukan kita untuk belajar berqurban di tahun ini. Yang lagi nabung? Bagus banget, InsyaAllah niatnya sudah tercatat sampai pada tahun berikutnya. Semangatt. Nah, ngomong-ngomong tentang Qurban, kali ini aku dapet insight menarik dari salah satu Ustadz yang expert banget membahas Idul Adha dan Idul Qurban. Sebenernya apa sih Idul Adha itu? Qurban itu apa dan bagaimana sih? Yuk kita bahas bareng-bareng. Idul Adha itu adalah hari raya qurban. Kata "Adha" sendiri memang artinya adalah qurban. Yang menarik, di dalam surat Al-Kautsar itu disebutkan kata "Nahr" dari ayat ke 3 " Fasholli li rabbika wanhar ", artinya juga qurban. Nah ada juga yang menyebutkan bahwa Idul Adha juga bisa disebut dengan "Id An Nahr" atau hari qurban/penyembelihan. Tapi, di dalam bahasa arab ternyata antara kata "...